>

Kamis, 28 Juni 2012

MENGHILANGKAN RASA INGIN MATI


Nama
Suharnoko Harbani
Subyek
Rasa Kematian Sudah Dekat?
Tanggal
30 Oktober 2001; 11.22
Assalamu'alaikum, wr.wb,

Saya adalah salah satu dari peserta Tazkiyatun Nafs II dr Batam dan mengikuti kajian Bapak dan praktek bapak di Masjid Raya Batam centre dan di Marina - Batam.

Ada satu hal yang akhi-akhir ini mengganggu saya, setiap saat, terutama akan tidur saya merasa akan menyambut suatu kematian. Tidak ada perasaan dalam diri saya adanya ketakutan atau kekhawatiran jika akan tidur. Saya hanya pasrah dan bisa tidur dengan cukup. Dan pengaruh terhadap perilaku saya saya jadi ingin selalu sholat di masjid (padahal itu belum pernah saya alami sebelumnya) dari sholat di masjid itu saya mendapatkan ketenangan.

Pertanyaan saya bagaimana saya menghilangkan rasa seolah-olah saya akan meninggal dalam waktu yang tidak lama itu akan hilang ?

Satu hal lagi,


Bagaimana melatih diri agar jiwa kita selalu dapat dzikir kepada allah setiap saat ? Karena saat ini yang saya rasakan rasa ingin menyebut asma allah dalam hati itu hanya saat saat yang tidak tentu (tidak terus menerus). Setiap habis sholat terutama isya' (jam 9:30, karena saya biasa pulang ke rumah sekitar jam tsb dan langsung ke masjid yg dekat dg tempat tiggal saya) saya coba untuk patrap selama 10 - 30 menit. Tapi sampai sekarang belum saya peroleh seperti yang saya rasakan pada saat dibimbing oleh bapak di Masjid Batam Center waktu lalu.

Jawaban dari bapak saya harapkan.

Wassalam,
NOKO
Jawaban :
Assalamu'alaikum warahwatullahi wabarakaatuh .

Mas Noko, sebelumnya saya ingin menanyakan keadaan anda dan rekan-rekan yang tergabung dalam Tazkiyyatun Nafs di Batam, apakah masih kumpul-kumpul dengan Pak Alam, beliau telah saya beri kurikulum patrap satu dan dua, tetapi ada juga beberapa orang yang sudah diberikan pengajaran patrap tiga, dirumah Pak Ibnu waktu itu.

Sering-seringlah diskusi dengan Pak Zuhdi Anwar, Mas Eko, Pak Ibnu dll, hasilnya bisa kita diskusikan lagi melalui email patrap. Kepada helper-helper di Batam tolonglah mereka untuk share pengalamannya agar mantap dan terarah. Terima kasih sebelumnya.

Yang pertama anda persiapkan di dalam patrap adalah sudahkan anda siap ikut Allah, ikut tuntunan Allah, cara Allah, atau kemauan Allah ? Mengapa anda merasa terganggu dengan tarikan rohani padahal anda sudah mengatakan berserah kepada Allah, mengapa anda takut padahal anda orang ingin mendapatkan pangajaran dari Allah ? ittaqullah yu'allimukumullah : taqwalah kalian, Allah akan mengajarkan kalian 'allamal insaana maa lam ya'lam. ( QS. Al 'alaq : 5 ) ~ Allah mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya. Allah akan menuntun rohani anda untuk berserah dan kembali, biarkan rohani anda mengalir dengan tulus, kemudian tinggalkan tubuh fisik anda yang sering menggangu perjalanan anda menuju Tuhan …yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah irji'ii ila rabbiki raadhiatan mardhiyyah ~ wahai jiwa yang tenang pergilah kepada Tuhanmu dengan ridho (ikhlas) dan di ridhoi …

Nyatakan dalam niat anda, aku ikut Allah, aku belajar kepada Allah, aku mengikuti maunya Allah apapun yang terjadi ~ sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah semata. Mengapa hal ini dijadikan mantra-mantra semu, bacaan tak berarti ? Mengapa tidak ditekadkan bahwa aku benar-benar bersama Allah, patuh kepada kehendak Allah ?

Untuk itu sadarilah kembali bahwa sebenarnya siapa diri ini, yang mana diri ini, mengapa aku harus takut kembali kepada Allah, Allah tidak akan menyesatkan hamba-hambanya yang berserah, bahkan raja syetanpun tidak akan mengganggu kepada orang yang berserah diri kepada Allah, karena orang yang berserah diri kepada Allah adalah orang yang menggantungkan jiwanya kepada Allah. Anda akan selalu mendapatkan bimbingan-Nya, dan rohani anda akan mendesir keluar dari tubuh anda tanpa beban, mirip orang yang meninggal dunia ~ anda akan melihat diri anda sedang tidur tergeletak dikasur dengan keadaan sadar bukan mimpi, ~ karena anda masih bisa berfikir dan merasakan sedang ada dimana, bahkan anda dengan mudah bisa membatalkan perjalanan anda !! Akan tetapi kalau anda belum berserah total biasanya rasa takut itu sangat mencekam, sedangkan rasa takut itu tidak beralasan. benar-benar takut …kadang-kadang jiwa kita tersentak kaget ketika mau lepas ..

Serahkan saja tubuh anda tatkala hendak mau tidur maupun sedang patrap, biarkan apapun yang diberikan Allah kepada anda harus menerimannya. Biasanya anda akan dituntun terus menerus berdzikir, hati anda akan terasa mendesir dingin sekali dan kedamaian itu menyelimuti pikiran dan jiwa anda, dan anda akan di tuntun bertutur kata yang baik, ingin melakukan kebaikan-kebaikan seperti shalat, bertasbih, dan yang lainnya.

Baiklah untuk pelajaran tambahan untuk anda dan siapa saja yang pernah mengalami keadaan seperti itu. Duduklah dengan tenang ~ menghadaplah ke kiblat ~ dalam keadaan suci ( berwudhu') ~ bismillahirrahmanirrahim ~ asyhaduan laailaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Ulangi sampai tiga kali ~ Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad ~ dan hadapkan jiwa anda dan panggillah Allah, jangan menggunakan emosi ~ biarkan gerakan rohani mengalir tidak dipaksa ~ sampai terasa gerakan rohani itu amat halus ~ mengalir pelan dan ringan ~ jangan dipaksa, karena akan menimbulkan gerakan yang keras ~ ikuti saja gerakan rohani anda menuju Tuhan yang tak terhingga. Mohonlah tuntunan kepada-Nya ~ keadaannya hampir-hampir saja seperti keadaan menjelang tidur. Nafas anda akan teratur sendirinya, tubuh anda semakin ringan dan ~ biarkan terus jangan sampai tertidur ~ ulangi sekali lagi perhatikan saat pertama rohani bergerak, biasanya mendesir sendiri ~ terasa sekali kalau mendesir seperti itu bukan karena nafsu anda yang bermain, pasti anda benar-benar berserah total …..

Dampak dari latihan tersebut biasanya jiwa anda akan selalu hadir di setiap keadaan, baik shalat, patrap, bekerja, maupun berbicara dengan kawan, rohani anda akan melambung menuju Tuhan dan bergantung dengan sangat teguh.

Selamat mencoba dan jangan segan-segan berdiskusi …

Wassalam
Abu Sangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar