BAHAN RENUNGAN BERSAMA!
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ada dua desa bertetangga yang
akhir-akhir ini entah untuk yang keberapa kalinya kembali situasinya kian
memanas walau pada kasus terakhir sudah ada kesepakatan damai antar keduanya,
tapi kalo mau jujur bara perselisihan antar keduanya masih terlalu berkobar
untuk bisa dipadamkan begitu saja, aroma kebencian yang sudah mengakar antar
mereka masih sangat kental dan memungkinkan untuk sewaktu-waktu disulut oleh
pihak2 yang tidak bertanggung jawab yang justru tidak ingin melihat kedua desa rukun
sejahtera maju berdampingan.
Sudah seharusnya ada langkah
preventif dari kedua belah pihak, agar kejadian ini tidak berulang di masa
mendatang, seyogyanya kewajiban sepuh dari kedua desa baik tokoh agama maupun
tokoh adat untuk turut mengayomi, tokoh pemuda juga bertanggungjawab ikut aktif
mencegah benih-benih laten dari setiap perselisihan yang sekiranya akan berkembang
menjadi masalah besar dengan mengadakan silaturrahmi secara intens, duduk
bersama untuk mencari solusi terbaik bagi keduanya.
Yang menjadi pertanyaan apakah
kita mau selamanya hidup berselisih sepanjang masa. Apakah ini yang akan kita
wariskan kepada anak cucu kita. Saya kira siapapun mendambakan hidup rukun
damai dan tenang. Untuk itu mari mulai dari GENERASI SEKARANG INI kita perbaiki
hubungan kita, karena bagaimanapun antar keduanya punya hubungan emosional yang
sangat dekat. Tidak sedikit yang memiliki hubungan darah antar kedua desa yang
bahkan sudah terjalin sejak nenek moyang kita. Lantas apakah kita terus akan
menutup mata pada fakta ini.
Pernahkah kita bayangkan dari bentrok
fisik yang terjadi, timbul korban dan setelah dirunut ternyata meski korban
tersebut merupakan musuh desa kita, memiliki hubungan darah sangat dekat dengan
salah satu atau sebagian dari kita? syukurnya dari banyak kasus yang pernah
terjadi tidak pernah terjadi korban jiwa (na’uzubillah mudah-mudahan tidak akan
pernah terjadi).
Saya kira pada kasus ini kita
lebih mengutamakan emosi kedaerahan, bangga menjadi anak dari desa kita bukan
berarti menutup diri terhadap desa lain.
Wassalam
PEACE FOREVER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar