Warga
Labuhan Lombok Mengamuk di Kantor Desa
LOTIM--Puluhan
warga desa Labuhan Lombok dengan menenteng senjata tajam ramai-ramai mendatangi
kantor desa setempat, Rabu siang kemarin (27/6) sekitar pukul 10.30 Wita.
Warga protes
terhadap kepala desa setempat yang membiarkan warganya atas nama Ad, 25 tahun,
warga Padak, Kampung Baru, Labuhan Lombok yang akan ditangkap aparat Polsek
Pringgabaya dengan tuduhan telah menganiaya Faesal, 25 tahun, seorang warga
kampung Banjar, Desa Labuhan Lombok beberapa minggu lalu.
Sebelumnya Ad beberapa kali dipanggil
pihak Polsek, namun tidak diindahkan. Rabu pagi kemarin, tim dari Polsek
Pringgabaya turun untuk melakukan penjemputan terhadap oknum Ad. Namun berhasil
kabur, saat tim keamanan mendatangi tempatnya.
Beberapa
saat kemudian, masyarakat setempat justeru beramai-ramai mendatangi kepala desa
di kantornya, dengan membawa Sajam. “Masyarakat menganggap kepala desa
membiarkan penangkapan yang akan dilakukan polisi. Padahal pak kepala desa sama
sekali tidak mengetahui akan rencana penangkapan oleh pihak kepolisian,” kata
Kepala desa Labuhan Lombok, melalui Sekdesnya, Aunurrofik SH.
Warga yang
berjumlah sekitar 50 orang ini mengamuk mencari kepala desa. Tidak menemui
orang yang dicari, massa merusak meja
yang ada di teras kantor desa dan beberapa pot bunga. “Sekitar 20 sampai 30
menit warga di kantor desa, kemudian pihak keamanan datang mengamankan,”
paparnya.
Sementara
dari sumber lainnya, mengungapkan Kades Labuhan Lombok, L Mulyadi, sengaja
dievakuasi sebelum massa mendatangi kantornya.
Sementara
itu, Kapolsek Pringgabaya, AKP Eko Mulyadi saat akan dikonfirmasi melalui
selulernya, tidak tersambung. Dihubungi beberapa kali, namun tidak mau
mengangkat Ponselnya.
Sementara nomor seluler Humas Polsek Pringgabaya
saat dihungi wartawan, juga tidak aktif, sehingga tidak dapat dikonfirmasi.
(lal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar