>

Kamis, 28 Juni 2012

PKL Keluhkan Stand EO Dikomersilkan


PKL Keluhkan Stand EO Dikomersilkan

MATARAM— Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) memprotes larangan berjualan di  lokasi peringatan Hari Keluarga (HK) di  eks bandara Selaparang.
 Para pedagang ini  telat mendaftar namun mencoba berjualan di lokasi ini.  Karena tidak mengantongi izin, mereka pun akhirnya diusir Satpol PP berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) Kota Mataram.

 Salah sorang pedagang yang mengeluh adalah Irwan. Dia menyayangkan pengusiran ini. Mestinya pedagang kecil seperti dirinya, diberikan kesempatan untuk berjualan.
'' Karena tidak bayar dan tidak ada tempat, kita diusir,’’ kata Irwan.
 Kepala Diskoperindag Kota Mataram Wartan membenarnya jika pihaknya melarang para pedagang, kecuali tempat yang telah disediakan. Namun pengusiran itu sama sekali bukan salah pihaknya melainkan para pedagang sendiri.
 Jauh hari sebelumnya, pihaknya sudah mengumumkan lewat keluarahan bahwa masyarakat yang ingin berjualan agar mendaftarkan diri di event organizer (EO). ‘’Ya sekarang pedagang yang sudah mendaftar saja yang kebagian,’’ katanya.
Karena hari nasional, lanjutnya, EO membatasi dan membuat tempat itu agar tetap kondusif. Seperti di dalam run way eks bandara, akan ditempat pedagang-pedagang tertentu yang memiliki ID Card. Karena tidak boleh ada orang sembarangan yang masuk, kecuali yang punya identitas. ‘’Saya dan teman-teman lainnya juga harus punya ID card kalau mau masuk,’’ ujarnya.
Sementara untuk pedagang di luar eks run way dijatahkan untuk Diskoperindag. Inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk para pedagang yang diumumkan lewat kelurahan. Sementara sebagain lokasi lagi dikapling Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). ‘’Kalau di tempat kita (Diskoperindag, Red) itu gratis,’’ jelasnya.
Jadi, tambahnya, wajar jika para pedagang yang datang belakangan tidak diberikan tempat. Pihaknya tidak salah dengan pernah memberitahukan di semua kelurahan. (dal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar