>

Kamis, 28 Juni 2012

Anda Sakit Hati ?


Anda Sakit Hati ?


Pernah dengar ungkapan "sakit hati" ? Ternyata "sakit hati" dalam arti yang sesungguhnyapun sangat berbahaya bagi manusia. Seperti apa bahayanya penyakit hati dan apa penyebabnya? Berikut penjelasannya

Hati merupakan organ yang punya peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, mulai sebagai pembentukan, penyimpanan, sampai menyaring makanan, vitamin dan mineral yang kita konsumsi. Bahkan hati pulalah yang mengatur serta mengendalikan produksi hormon, protein, kolesterol darah, sampai menetralisir racun tubuh.


Hati juga punya peran melindungi ketahanan tubuh. Dengan demikian hati sangat rentan terhadap penyakit. Hepatitis adalah salah satunya. Penyakit ini dapat berdampak pada rusaknya fungsi hati, dan terganggunya sistim metabolisme tubuh. Penyebabnya bisa oleh berbagai faktor, antara lain alkohol, obat-obatan, bahan kimia dan infeksi virus.

Sejauh ini dunia medis mengenal enam tipe penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, E dan G. Diantara tipe-tipe penyakit yang menyebabkan peradangan hati yang paling banyak dijumpai adalah tipe A, B dan C.

Hepatitis A yang dikenal pula dengan penyakit kuning, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Hepatitis tipe ini banyak berhubungan dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang masih rendah. Hepatitis A biasanya menyerang anak-anak dan remaja, meski orang dewasa juga tak luput dari incaran. Sedangkan Hepatitis B disebabkan oleh infeksi VHB (virus Hepatitis B) yang menetap. Karena menetap, virus ini berpeluang untuk berkembang menjadi sirosis atau kanker hati yang dapat merenggut nyawa.

Di Indonesia dari sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang menderita hepatitis, 7 juta di antaranya mengidap VHB, dan 5 juta VHC dengan usia penderita berkisar 30-55 tahun. Dari jumlah itu diperkirakan 40 ribu sampai 80 ribu meninggal setiap tahunnya.

Ingin tahu gejala dan cara penularannya? Silahkan simak di artikel selanjutnya. Mari jaga kesehatan kita dengan herbal !.

da baiknya kita tahu gejala-gejala awal dari penyakit hepatitis dan bagaimana cara penularannya, sehingga kita bisa melindungi diri sendiri dan keluarga. Berikut adalah gejala dan cara penularan virus hepatitis.

Gejala

Secara awam, sulit mengetahui gejala-gejala apakah dirinya terserang hepatitis A, B, C, bahkan hepatitis tipe lain. Sebab beberapa kasus hepatitis yang penularannya dari orang ke orang ini menunjukkan gejala yang sama, seperti flu. Bahkan yang lain tidak menunjukkan gejala berarti.

Namun gejala yang umum terjadi adalah tubuh terasa lemah, mudah lelah, mual-mual, diare, pencernaan terganggu, nafsu makan menurun, sering kembung, otot terasa nyeri, suhu tubuh meninggi, dan warna urine seperti teh. Sering pula disertai dengan adanya perubahan warna kulit dan mata yang menguning. Biasanya gejala-gejala itu muncul setelah satu minggu virus menginfeksi.

Celakanya, penderita hepatitis C dalam jangka panjang baru menampakkan tanda-tanda sekitar 10-20 tahun setelah virus menginfeksi. Virus dari darah penderita tersebut akan menetap pada tubuh, dan menyebabkan kerusakan pada hati. Hati menjadi mengkerut dan tidak dapat menjalankan fungsinya (sirosis). Beberapa kasus menunjukkan gejala yang parah, misalnya berat badan menurun secara drastis dalam waktu singkat.

Secara fisik seseorang yang menderita hepatitis B dapat menunjukkan pembesaran hati dan limpa, bengkak pada perut dan kaki, kelainan pembekuan darah, dan menurunnya kesadaran.

Penularan

Cara penularan virus hepatitis A melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi VHA. Sedang Hepatitis B, C, dan tipe lain hampir sama, yakni lewat penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur yang digunakan secara bersama-sama. Virus dari penderita hepatitis tersebut akan menyusup lewat luka permukaan kulit yang barangkali tidak kita sadari. Jarum suntik dan tindik telinga juga menularkan virus hepatitis.

Seperti halnya virus AIDS, penularan virus hepatitis juga dapat menular lewat cairan tubuh misalnya air liur, kontak seksual, transfusi darah, air seni, penggunaan jarum tato, dan penularan vertikal dari ibu kepada bayi, lewat persalinan dan menyusui.

Kurang terjaganya kebersihan seseorang dan sanitasi lingkungan akan mempermudah virus hepatitis untuk menginfeksi mangsanya. Itu sebabnya usahakan selalu mencuci tangan usai buang air besar, sebab virus Hepatitis dapat menular lewat makanan yang tercemar tinja penderita.



Lawan Hepatitis dengan Temulawak

Ingatkah anda sewaktu masa kecil dahulu? Setiap ada "mbok Jamu" yang lewat didepan rumah, pastilah segelas Temulawak menjadi langganan tetap untuk diminum. Ternyata Temulawak memiliki khasiat yang luar biasa dalam menjaga kesehatan tubuh kita, terutama fungsi hati. Ada artikel yang cukup menarik, berikut diambil dari http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp?id=2004061601480012. Artikel ini menceritakan keampuhan Temulawak dalam mengatasi hepatitis.

BASKARA, 12, tiba-tiba mengeluh kesakitan. Perutnya terasa mual-mual, badannya tak bertenaga disertai suhu badan tinggi. Selera makannya pun hilang. Wajahnya mulai memucat dan berwarna kekuning-kuningan. Ketika buang air kecil, warna urinenya menyerupai air teh. Tentu saja, orang tua Baskara merasa khawatir melihat kondisi anaknya.

Waktu itu, salah satu kakaknya, Efi Efifah--seorang dokter yang baru lulus--melihat kondisi adiknya, langsung membawanya ke rumah sakit. Untuk memastikan penyakit yang diderita, Baskara melakukan tes laboratorium. Hasilnya sangat mengejutkan keluarganya, karena SGOT:1200 dan SGPT:1200, padahal normalnya hanya 20-30. Jadi, Baskara positif menderita hepatitis.

Tapi salah seorang teman Efi memberi cara pengobatan tradisional dengan tanaman herbal. Kendati dokter, Efi berupaya untuk mencoba mengobati adiknya dengan herbal. Pengobatan yang disarankan adalah temulawak. Karena caranya mudah dan sederhana, Efi membuatnya sendiri.

Temulawak yang didapat ia parut dan diperas airnya. Selanjutnya diminum. Apa yang terjadi? Tubuh Baskara mengalami perubahan tidak terduga. Hanya selang satu minggu, kadar SGOT-nya merosot tajam 150.

Perubahan yang dialami Baskara memberi semangat bagi Efi untuk memberi lagi ramuan temulawak. Satu minggu kemudian, perubahan fantasis dirasakan siswa sekolah dasar itu. Akhirnya Baskara memiliki SGOT 20 dan SGPT 30. Dan ia pun benar-benar sembuh dari hepatitis.

Pakar naturapatis dr Berti P Tore mengatakan hepatitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus hepatitis. Perkembangbiakan virus itu berada di jaringan hati yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.

Sementara itu, herbalis Ir Edwina Rahmayanti MBA mengatakan banyak tanaman yang bisa dijadikan obat untuk hepatitis A, B, C hingga G. Tanaman yang paling umum adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Tanaman lain yang bisa digunakan adalah tanaman cakar ayam, senggugu, sangitan, daun sendok, tapak liman, kumis kucing.

Temulawak yang merupakan famili Zingiberaceae mengandung minyak atsiri dan kurkuminoid. Kurkuminoid sendiri terdiri dari dua jenis senyawa, kurkumin dan desmetoksikurkumin. Senyawa terakhir mengandung khasiat menetralkan racun, meningkatkan sekresi empedu, mencegah perlemakan hati dan berfungsi sebagai antioksidan.

Salam,

Selvy.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar