Anda Sakit Hati ?
Pernah dengar ungkapan
"sakit hati" ? Ternyata "sakit hati" dalam arti yang
sesungguhnyapun sangat berbahaya bagi manusia. Seperti apa bahayanya penyakit
hati dan apa penyebabnya? Berikut penjelasannya
Hati merupakan organ yang
punya peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, mulai sebagai
pembentukan, penyimpanan, sampai menyaring makanan, vitamin dan mineral yang
kita konsumsi. Bahkan hati pulalah yang mengatur serta mengendalikan produksi
hormon, protein, kolesterol darah, sampai menetralisir racun tubuh.
Hati juga punya peran
melindungi ketahanan tubuh. Dengan demikian hati sangat rentan terhadap
penyakit. Hepatitis adalah salah satunya. Penyakit ini dapat berdampak pada
rusaknya fungsi hati, dan terganggunya sistim metabolisme tubuh. Penyebabnya
bisa oleh berbagai faktor, antara lain alkohol, obat-obatan, bahan kimia dan
infeksi virus.
Sejauh ini dunia medis
mengenal enam tipe penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, E dan G.
Diantara tipe-tipe penyakit yang menyebabkan peradangan hati yang paling banyak
dijumpai adalah tipe A, B dan C.
Hepatitis A yang dikenal
pula dengan penyakit kuning, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
hepatitis A (VHA). Hepatitis tipe ini banyak berhubungan dengan higiene
perorangan dan sanitasi lingkungan yang masih rendah. Hepatitis A biasanya
menyerang anak-anak dan remaja, meski orang dewasa juga tak luput dari incaran.
Sedangkan Hepatitis B disebabkan oleh infeksi VHB (virus Hepatitis B) yang
menetap. Karena menetap, virus ini berpeluang untuk berkembang menjadi sirosis
atau kanker hati yang dapat merenggut nyawa.
Di Indonesia dari sekitar 12
juta penduduk Indonesia yang menderita hepatitis, 7 juta di antaranya mengidap
VHB, dan 5 juta VHC dengan usia penderita berkisar 30-55 tahun. Dari jumlah itu
diperkirakan 40 ribu sampai 80 ribu meninggal setiap tahunnya.
Ingin tahu gejala dan cara
penularannya? Silahkan simak di artikel selanjutnya. Mari jaga kesehatan kita
dengan herbal !.
da baiknya kita tahu
gejala-gejala awal dari penyakit hepatitis dan bagaimana cara penularannya,
sehingga kita bisa melindungi diri sendiri dan keluarga. Berikut adalah gejala
dan cara penularan virus hepatitis.
Gejala
Secara awam, sulit
mengetahui gejala-gejala apakah dirinya terserang hepatitis A, B, C, bahkan
hepatitis tipe lain. Sebab beberapa kasus hepatitis yang penularannya dari
orang ke orang ini menunjukkan gejala yang sama, seperti flu. Bahkan yang lain
tidak menunjukkan gejala berarti.
Namun gejala yang umum
terjadi adalah tubuh terasa lemah, mudah lelah, mual-mual, diare, pencernaan
terganggu, nafsu makan menurun, sering kembung, otot terasa nyeri, suhu tubuh
meninggi, dan warna urine seperti teh. Sering pula disertai dengan adanya
perubahan warna kulit dan mata yang menguning. Biasanya gejala-gejala itu
muncul setelah satu minggu virus menginfeksi.
Celakanya, penderita
hepatitis C dalam jangka panjang baru menampakkan tanda-tanda sekitar 10-20
tahun setelah virus menginfeksi. Virus dari darah penderita tersebut akan
menetap pada tubuh, dan menyebabkan kerusakan pada hati. Hati menjadi mengkerut
dan tidak dapat menjalankan fungsinya (sirosis). Beberapa kasus menunjukkan
gejala yang parah, misalnya berat badan menurun secara drastis dalam waktu
singkat.
Secara fisik seseorang yang
menderita hepatitis B dapat menunjukkan pembesaran hati dan limpa, bengkak pada
perut dan kaki, kelainan pembekuan darah, dan menurunnya kesadaran.
Penularan
Cara penularan virus
hepatitis A melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi VHA. Sedang
Hepatitis B, C, dan tipe lain hampir sama, yakni lewat penggunaan barang-barang
pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur yang digunakan secara bersama-sama.
Virus dari penderita hepatitis tersebut akan menyusup lewat luka permukaan
kulit yang barangkali tidak kita sadari. Jarum suntik dan tindik telinga juga
menularkan virus hepatitis.
Seperti halnya virus AIDS,
penularan virus hepatitis juga dapat menular lewat cairan tubuh misalnya air
liur, kontak seksual, transfusi darah, air seni, penggunaan jarum tato, dan
penularan vertikal dari ibu kepada bayi, lewat persalinan dan menyusui.
Kurang terjaganya kebersihan
seseorang dan sanitasi lingkungan akan mempermudah virus hepatitis untuk
menginfeksi mangsanya. Itu sebabnya usahakan selalu mencuci tangan usai buang
air besar, sebab virus Hepatitis dapat menular lewat makanan yang tercemar
tinja penderita.
Lawan Hepatitis dengan
Temulawak
Ingatkah anda sewaktu masa
kecil dahulu? Setiap ada "mbok Jamu" yang lewat didepan rumah,
pastilah segelas Temulawak menjadi langganan tetap untuk diminum. Ternyata
Temulawak memiliki khasiat yang luar biasa dalam menjaga kesehatan tubuh kita,
terutama fungsi hati. Ada artikel yang cukup menarik, berikut diambil dari http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp?id=2004061601480012.
Artikel ini menceritakan keampuhan Temulawak dalam mengatasi hepatitis.
BASKARA, 12, tiba-tiba
mengeluh kesakitan. Perutnya terasa mual-mual, badannya tak bertenaga disertai
suhu badan tinggi. Selera makannya pun hilang. Wajahnya mulai memucat dan
berwarna kekuning-kuningan. Ketika buang air kecil, warna urinenya menyerupai
air teh. Tentu saja, orang tua Baskara merasa khawatir melihat kondisi anaknya.
Waktu itu, salah satu kakaknya,
Efi Efifah--seorang dokter yang baru lulus--melihat kondisi adiknya, langsung
membawanya ke rumah sakit. Untuk memastikan penyakit yang diderita, Baskara
melakukan tes laboratorium. Hasilnya sangat mengejutkan keluarganya, karena
SGOT:1200 dan SGPT:1200, padahal normalnya hanya 20-30. Jadi, Baskara positif
menderita hepatitis.
Tapi salah seorang teman Efi
memberi cara pengobatan tradisional dengan tanaman herbal. Kendati dokter, Efi
berupaya untuk mencoba mengobati adiknya dengan herbal. Pengobatan yang
disarankan adalah temulawak. Karena caranya mudah dan sederhana, Efi membuatnya
sendiri.
Temulawak yang didapat ia
parut dan diperas airnya. Selanjutnya diminum. Apa yang terjadi? Tubuh Baskara
mengalami perubahan tidak terduga. Hanya selang satu minggu, kadar SGOT-nya
merosot tajam 150.
Perubahan yang dialami
Baskara memberi semangat bagi Efi untuk memberi lagi ramuan temulawak. Satu
minggu kemudian, perubahan fantasis dirasakan siswa sekolah dasar itu. Akhirnya
Baskara memiliki SGOT 20 dan SGPT 30. Dan ia pun benar-benar sembuh dari
hepatitis.
Pakar naturapatis dr Berti P
Tore mengatakan hepatitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus
hepatitis. Perkembangbiakan virus itu berada di jaringan hati yang selanjutnya
akan menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.
Sementara itu, herbalis Ir
Edwina Rahmayanti MBA mengatakan banyak tanaman yang bisa dijadikan obat untuk
hepatitis A, B, C hingga G. Tanaman yang paling umum adalah temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb). Tanaman lain yang bisa digunakan adalah tanaman cakar ayam,
senggugu, sangitan, daun sendok, tapak liman, kumis kucing.
Temulawak yang merupakan
famili Zingiberaceae mengandung minyak atsiri dan kurkuminoid. Kurkuminoid
sendiri terdiri dari dua jenis senyawa, kurkumin dan desmetoksikurkumin.
Senyawa terakhir mengandung khasiat menetralkan racun, meningkatkan sekresi
empedu, mencegah perlemakan hati dan berfungsi sebagai antioksidan.
Salam,
Selvy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar